![]() |
Foto: Ilustras |
KabarMadina.com - Mandailing Natal. Setelah dugaan Mark Up Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun anggaran 2024 yang dikelola oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mandailing Natal (Madina) bernilai Milyaran rupiah yang mana saat ini berujung pada pelaporan di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) untuk dilakukan proses pemeriksaan, kali ini muncul dugaan Mark up data siswa atau Data Pokok Pendidikan (Dapodik) murid yang menjadi sorotan tajam di SLB Negeri Madina.
Dari hasil investigasi dan keterangan sumber terpercaya yang tidak mau dipublis identitasnya mengatakan jika selama ini data Dapodik SLB Madina telah dimanipulasi oleh pihak sekolah dan tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.
"Kalau menurut data dapodik yang setiap tahun dilaporkan itu sebanyak 142 siswa, namun kenyataannya yang hadir setiap hari itu hanya sekitar 30 sampai 40 siswa saja, sangat berbanding jauh dengan data dapodik yang sebenarnya" ucap sumber.
Untuk diketahui, Data Pokok Pendidikan (Dapodik) adalah sistem pendataan yang berisi informasi tentang satuan pendidikan, peserta didik, pendidik, dan sarana prasarana, Dimana data ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Adapun fungsi data Dapodik salah satunya adalah untuk menerima dan menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima pihak sekolah dalam setiap tahunnya, dimana anggaran Dana BOS itu dihitung menurut jumlah siswa yang aktif disekolah serta anggarannya diperkirakan cukup fantastis.
Dugaan Mark up data Dapodik siswa ini memunculkan asumsi jika pihak sekolah SLB Negeri Madina sengaja melakukan Mark up data Dapodik guna mendapatkan dana BOS yang lebih besar, dan perihal ini diduga telah berjalan bertahun-tahun.
Kepala sekolah SLB Negeri Madina Ahmad Undri yang coba dikonfirmasi via Whatshapp atas dugaan Mark up data dapodik siswa, Rabu, (12/03) belum memberi jawaban walau pesan WA terlihat sudah centang biru (sudah dibaca), hingga berita ini dilayangkan keredaksi untuk diterbitkan, kepala sekolah SLB Madina masih bungkam dan enggan memberikan keterangan. (aL/01)
0 Comments